Pada hari Rabu, (27/1) Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) menandatangai kerjasama MoU dengan Taekwondowon/ Taekwondo Promotion Fondation (TPF). Kerjasama dengan TPF tersebut sebagai tindak lanjut dari hasil kunjungan Ketua Umum PBTI tahun lalu.
Dalam kunjungan tahun lalu itu, Ketua Umum PBTI Bapak Letjen TNI (Purn) Marciano Norman sangat antusias melihat bagaimana TPF membangun insfrastuktur pembinaan dan pengembangan prestasi taekwondo dengan berbagai fasilitas yang modern dan komprehensif. Tidak salah akhirnya “Base camp” TPF sebagai Pusat pelatihan dan pengembangan prestasi taekwondo di Muju Korea Selatan tersebut menjadi barometer organisasi taekwondo dunia untuk merujuk pada tempat yang spesial tersebut. Berbagai sarana itu juga dimanfaatkan oleh taekwondoin dari seluruh dunia untuk menimba ilmu latihan.
Terkait dengan komitment PBTI untuk berusaha keras mengembangan pembinaan dan prestasi taekwondo Indonesia, ketua Umum PBTI menjalin kerjasama dengan TPF agar seluruh atlet pelatnas dapat ikut serta memanfaatkan berbagai sarana tersebut untuk keperluan training camp menuju pencapaian prestasi di olimpiade.
“Mereka (TPF) punya fasilitas yang sangat bagus di taekwondowon (basecamp Taekwondo) di Muju, Korea. Dengan begitu me;lalui kerjasama ini, kami bisa mengirim atlet-atlet kita menggunakan fasilitas yang sangat modern disana. Harapan saya dengan adanya kerjasaa ini, kami bisa jauh lebih maju kedepan”, Ujar marciano di Jakarta.
Dan setelah penandangan kerjasama tersebut, tim nasional Indonesia yang dipersiapkan untuk mengikuti pra kualifikasi olimpiade di Manila Filipina pada bulan April mendatang, akan langsung bisa memanfaatkan fasilitas di TPF tersebut. Seperti diketahui, tim nas taekwondo Indonesia akan melakukan training camp menuju persiapan pra olimpic selama dua bulan. mereka terdiri dari Mariska halinda (U49 kg), Reynaldi Atmanegara ( U 54 Kg), Argya Virangga ( U63 Kg), dan Dinggo Prayogo ( U 68 Kg).
” Selama dua bulan kita akan mempersiapkan prakualifikasi olimpiade di Manila. Kita bisa menggunakan fasilitas di Muju. Disana, kami bisa mendapatkan berbagai macam pilihan latihan, seperti latih tanding yang merupakan salah satu pilihan kami. Sebab kami bisa menghadapi beberapa lawan yang memiliki kemampuan lebih baik, termasuk melakukan latih tanding dengan tim nasional Korea Selatan yang merupakan atlet-atlet berperingkat dunia.” Ungkap Marciano.
Presiden TPF Sung Tae Kim mengaku senang bisa bekerja sama dengan PBTI. Pasalnya, mereka juga sedang berupaya menciptakan pengembangan taekwondo di dunia. TPF menurutnya sangat mendukung upaya penuh PBTI untuk meningkatkan atmosfir pembinaan dan prestasi taekwondo di Indonesia.
“Saya berharap taekwondo di Indonesuia bisa menjadi salah satu olahraga yang mendunia dan berharap kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi upaya PBTI untuk mewujudkan prestasi taekwondo ke pentas dunia tersebut”. Ujarnya.
Penandatanganan MOU dilakukan langsung oleh President TPF dan Ketua Umum PBTI Bapak Marciano Norman yang juga akan dihadiri oleh Kedubes Korea di Hotel Grand Melia, Kuningan-Jakarta.
Filed under: Info PBTI, news