Menindak lanjuti arahan Ketua Umum PBTI, Bapak Letjen TNI (Purn) Marciano Norman terkait peran penting dan nilai guna Iptek bagi tata kelola organisasi taekwondo yang disampaikan di acara ramah tamah dengan para pengurus terpilih (periode 2015-2019) pada tanggal 2 April 2015, maka pengurus terpilih yang baru mulai bergerak cepat mengimplementasikan arahan Bapak Ketua Umum. Salah satu yang akan segera direalisasikan adalah menegnai Indonesia Taekwondo Database System (ITDS) yang selama beberapa tahun terakhir telah di rancang bangun untuk mengkonstruksi kebutuhan organisasi taekwondo Indonesia agar lebih efektif dan modern.
ITDS menjadi prioritas utama program PBTI selain program pembinaan dan prestasi atlet. Hal tersebut dikarenakan agenda program kerja kedepan sudah menanti dan cukup mendesak didaya gunakannya sistem terpadu berbasis online tersebut kepada masyarakat taekwondo Indonesia, khususnya bagi para pengurus di daerah.
Terkait dengan rencana tersebut, maka tim kerja ITDS PBTI yang sudah terbentuk cukup lama, pada hari Selasa (7/4) telah mendapatkan prioritas untuk bekerja dan mengimplementasikan rancang bangun database system tersebut. Komitmen kerja sama antara PBTI dengan tim ITDS dilegitimasi langsung oleh jajaran pengurus PBTI, dalam hal ini oleh Sekjen PBTI, Dirc Richard. Hadir pula dalam acara tersebut Ketua Harian, Zulkifli Tanjung, Wakil Ketua Umum, Brigjen TNI (Purn) H. Noor Fadjari, ST, Kabid Organisasi Yefi Triaji serta beserta perwakilan berbagai bidang komisi,
Menurut Sekjen PBTI, Dirc Richard, ITDS (Indonesia Taekwondo Database system) adalah salah satu dari banyak program PBTI kedepan yang fungsinya antara lain dapat menjadi pilar “pengukur” keberhasilan berbagai program kerja PBTI, baik di komisi pertandingan, UKT, diklat Wasit, diklat Penguji, bidang organisasi, bidang Publikasi ,sponsorship dan lain lainnya.
“Rancangan final ITDS, yang telah saya jelaskan pada saat Munas yang lalu, diharapkan mulai makin dipahami sebagai kebutuhan yang mendesak untuk segera di realisasi. Karena ITDS akan berfungsi sebagai instrumen teknologi informasi yang berguna untuk kebutuhan administrasi, manajemen dan sekaligus juga alat “ukur” keberhasilan berbagai program di semua tingkatan kepengurusan (tanpa kecuali), mulai dari tingkat unit latihan (dojan), Pengcab, Pengda dan PBTI ”. Ujar Richard
Lebih lanjut Dirc menjelaskan bahwa nantinya, Tim kerja ITDS PBTI diminta segera melengkapi bidang produksi ITDS dikantor PBTI, dan menetapkan DKI sebagai daerah kegiatan sosialisasi ITDS yang pertama, dan segera melakukan koordinasi dengan pihak Pengrov DKI, dan Pengcab DKI.
Direncanakan sosialisasi ITDS ini akan digelar di awal bulan Mei 2015, dan undangan akan di terbitkan PBTI untuk mengundang perwakilan dari Pengprov, Pengcab dan para perwakilan dari unit latihan (club) di seluruh wilayah DKI.
Kegiatan sosialisasi akan dibagi kedalam beberapa gelombang grup sosialisasi. Dan direncanakan dijadwalkan pada hari Sabtu atau Minggu, sehingga memudahkan waktu bagi peserta untuk dapat hadir mengikuti sosialisasi.
Sosialisasi tersebut rencananya akan dilaksanakan di Wisma Sugondo, komplek PP-PON, Cibubur. Setiap gelombang akan selesai dalam waktu setengah hari dan pendaftaran dilakukan secara ril diakhir kegiatan, dan disertai pemberian sertifikat.
Kegiatan ini akan di laksanakan secepat mungkin mengingat berbagai kegiatan didepan, seperti pertandingan, UKT, Diklat dan lainnya akan dilaksanakan via ITDS, sehingga menjadi terukur, terbuka untuk semua pihak dan akses yang mudah untuk seluruh anggota taekwondo Indonesia.
Seperti diketahui, ITDS (NTDS) dirintis sejak Desember 2013, ketika PBTI ditawarkan keanggotaan GAL dari WTF, yang memungkinkan para anggota untuk mudah mendaftar ke pertandingan. Dan dikarenakan biaya iuran tahunan yang tinggi dan tidak terintergrasi dengan berbagai kegiatan organisasi, maka PBTI mendorong terwujudnya konsep database system dengan aplikasi program PBTI yang terintegrasi dan yang dapat menjadi “alat atau sarana media informasi dan komunikasi yang mempermudah aktivitas berbagai kegiatan bagi semua tingkatan pengurus.
Nantinya, semua peserta taekwondo sesudah menjadi anggota ITDS, tidak perlu lagi mengeluarkan biaya dan waktu untuk pembuatan berbagai keperluan seperti foto, foto copy sertifikat, akte lahir (atau lainnya) dan kegiatan verifikasi dengan asli nya, setiap mengikuti kegiatan Taekwondo (pertandingan, UKT, kepelatihan, pemusatan dllnya).
Besaran penghematan pengeluaran peserta taekwondo ini kemudian diterjemahkan menjadi iuran tahunan peserta yang dipunggut oleh masing – masing pelatih unit latihan dan distribusikan kembali ke semua tingkatan pengurus dan output dari himpunan dana tersebut adalah peningkatan kuantitas dan kualitas berbagai program kerja pengurus disemua tingkatan kembali untuk para peserta taekwondo di seluruh Indonesia.
Dengan kartu anggota ITDS, peserta juga mendapatkan berbagai kemudian pendaftaran berbagai kegiatan secara off – line, termasuk kegiatan penimbangan berat badan, kegiatan UKT, dsbnya.
Benefit lain untuk para peserta antara lain terciptanya sistem ranking tingkat daerah dan nasional serta ketersediaan data presetasi lainnya dari setiap anggota yang dapat diakses oleh umum. Dengan demikian dimanapun peserta taekwondo berada, prestasinya akan terdokumentasikan dengan baik dan terpublikasikan untuk umum serta posisinya baik di tingkat daerah maupun nasional akan menjadi motivasi yang ril bagi para atlet.
PBTI akan mendorong para atlet/ taekwondoin yang difasilitasi oleh pengurus di daerah untuk terdaftar keanggotaannya dalam ITDS dan segera memanfaatkan informasi kegiatan yang otomatis tersedia tersebut diseluruh Indonesia. Partisipasi keanggotaan bisa dilakukan hanya dengan 2 klik di www.itds.co.id (sedangkan dialihkan dari www.ntds-system.com).Tentunya semua akan lebih jelas setelah program sosialisasi dilaksanakan oleh Tim ITDS. *) Red
Taekwondo Indonesia News 